Liputan6.com, Jakarta - Surveyor Indonesia Memberikan Pelatihan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri yang diikuti oleh 105 pelaku UMKM secara luring dan 200 pelaku UMKM secara daring dari wilayah Jabodetabek, Cilegon, Lebak Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, dan Pekanbaru. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-43 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Pelatihan yang dilaksanakan secara hybrid ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Dekranas, Hj. Wury Ma’ruf Amin. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Liza Tohir beserta jajaran pengurus Dekranas, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, serta Direksi tiga BUMN pendukung penyelenggara kegiatan yaitu: PT BRI, PT Surveyor Indonesia, dan PT Krakatau Steel.
Dalam laporan pelaksanaan kegiatannya, Loto Srinaita Ginting menyampaikan bahwa peserta yang hadir telah melalui rangkaian proses tahapan sebelumnya yaitu: registrasi, verifikasi, dan beberapa diantaranya yang belum memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) telah mendapatkan pendampingan dari PT Surveyor Indonesia untuk proses pembuatan NIB. “Setelah kegiatan ini akan terus dilakukan pendampingan oleh asesor hingga terbitnya Sertifikat TKDN yang ditargetkan pada bulan September 2023,” tambah Loto, Jumat (12/5/2023). Sementara itu, Hj. Wury Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN dan BUMN pendukung, serta jajaran pengurus Dekranas yang telah menginisiasi pelatihan kali ini sehingga terselenggara dengan baik dan lancar.
Kegiatan ini diadakan untuk mendorong para perajin atau pelaku UMKM khususnya di sektor kerajinan agar dapat tumbuh dan maju sesuai dengan salah satu fungsi dari Dekranas. “UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian sebuah negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah jumlah UMKM di Indonesia kini tercatat sebanyak kurang lebih 64 juta unit usaha, atau sekitar 99% dari total pelaku usaha di Indonesia, serta mampu menyerap hampir 116 juta Tenaga Kerja, dan berkontribusi sekitar 58% terhadap Produk Domestik Bruto Nasional. Produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang besar untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun pasar ekspor termasuk didalamnya, yaitu produk UMKM sektor kerajinan,” jelas Wury.